PETINGGI SOMOSARI KLAIM: “KOPI DAN COKLAT KAMI ADALAH PRODUK UNGGULAN”

JEPARA, WARTAKAVAINDO.COM -Bertempat di rumah Petinggi (Kepala Desa) Ahmad Sidiq Desa Somosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, dimana dalam kunjungan kami (awak media) ke rumahnya, dia mengatakan program unggulan hasil pertanian di desa Somosari adalah produk kopi dan coklat.Sabtu, 22/5/2021.
“Di dukuh Sewengan, Rt. 8 / Rw. 02, Desa Somosari yang saya pimpin, hasil panen dari Gapoktan atau Gabungan Kelompok Tani, hampir 10ton / per tahun, dengan hasil panen mulai dari kopi jenis Arabica, Robusta dan Excelso Java Arabica,” kata Petinggi Desa Ahmad Sidiq.
Salah satu hasil unggulan asal desa Somosari, yaitu kopi dan coklat yang di kelola oleh Bumdes desa Somosari (Bumdes Marga Utama), yang anggotanya terdiri dari pemuda Karang Taruna Desa yang diketuai oleh Alkin, yaitu produk kopi dengan merek Kopi Tani 94.
Adapun Kopi Kita adalah produk yang diketuai oleh Ahmad Arifin, dengan produk kemasan sachet mulai dari 150 grams hingga 200 grams, dengan harga jual berkisar antara Rp. 15.000,- s/d Rp. 25.000,-.
“Sedangkan hasil produksi coklat yang berasal dari dukuh Kauman, di beberapa home industri, dihasilkan dari lahan petani atau lahan milik perorangan, juga mengalami peningkatan kapasitas produksi. Namun terkendala pemasaran, pernah bulan Oktober 2020, desa kami didatangi oleh staf Perumda Aneka Usaha Jepara, untuk pemasaran produk, namun sampai sekarang belum ada realisasinya,” ujarnya.
Harapan kami kopi dan coklat yang dihasilkan oleh petani di desa kami, bisa menjadi ikon desa, memperdayakan perekonomian warga masyarakat dan meningkatkan taraf kehidupan.
Saat ini pemasaran hanya di tingkat desa tetangga, seperti Mindahan, Bawu, Rahtawu, Watu Aji, Tempur dan desa-desa tetangga lain.
“Kami berharap dinas-dinas terkait, bisa membantu penyerapan dan pemasaran, saat ini kopi produksi desa kami juga menembus pangsa pasar di Jogyakarta,”9 Ungkapnya.
“Pihak desa juga membantu dengan Dana Desa kepada kelompok tani, berupa peralatan peralatan roasting, coffee pulper dan alat bantu mesin kopi sebesar Rp. 28.000.000-, untuk membantu peningkatan kapasitas produksi kopi,” jelasnya.ooo mo
9
Dalam pengembangan pariwisata desa, kami sedang membuat rintisan objek wisata desa Banyu Anjlok, yang dikelola warga masyarakat, serta penataan sarpras seperti Ruang Bilas dan MCK, pengelolaan parkir yang walau masih 0% setoran PADes, saat ini kami masih studi banding dengan desa lain untuk pengembangan wisata desa.
Penulis E.john, jepara
Editor:Raja.