BLORA, WARTA JAVAINDO.COM
Tidak hanya inspeksi mendadak (sidak) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Temurejo aksi yang dilakukan oleh istri Bupati Blora terpilih H. Arief Rohman, S.IP, M.Si yang bernama Hj. Ainia Shalichah, SH, M.Pd.AUD, M.Pd.BI, di hari pertama paska pelantikan kemarin, bahkan Sabtu (27/02/2021) kemarin dirinya tak lupa melakukan ziarah ke makam Tegalsari di mana jasad pejuang wanita dari tanah rencong Aceh disemayamkan.
Makam Potjut Meurah Intan ini berada di Desa Temurejo, sekitar 5 km arah utara Alun-Alun kota Blora, dengan prokes covid -19, istri Bupati Blora tabur bunga di makam Potjut Meurah Intan dan 300 makam bangsawan lainya yang ada di kompleks makam keluarga disemayamkan.
Ainia Shalichah yang akrab disapa Bunda Ain Rohman.”Kita ke sini untuk menghormati perjuangannya, dan tak lupa memberikan kiriman do’a, melalui kegiatan ini, ia juga berharap masyarakat Blora agar terus dapat menanamkan jiwa nasionalisme dan mencintai para pahlawan,untuk merawat dan mempertahankan kemerdekaan seperti yang sudah dirasakan saat sekarang ini, ungkapnya
“Kebetulan kepemimpinan Blora saat ini di Pak Arief Rohman, Ya besok mestinya ada perawatan dan perhatian,” ucap Bunda Ain di sela-sela ziarahnya.
“Ya pasti beliau-beliau sumbangsih nya luar biasa, jaman segitu, jaman perjuangan. Semoga para pejuang dapat terus dihormati dan diberikan keluasan dan terang di sisi Allah SW’, tambahnya
Berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda, tanggal 6 Mei 1905, No. 24, ia beserta pengawal setia nya bernama Panglima Mahmud atau biasa dipanggil Pang Mahmud, serta putranya,Tuanku Budiman, dan seorang anggota keluarga kesultanan bernama Tuanku Ibrahim, Potjut dibuang ke Pulau Jawa, tepatnya di daerah hutan jati Blora.
Saat diasingkan ke Blora, dirinya tinggal di rumah RM Ngabehi Dono Muhammad, seorang sahabatnya. Rumahnya terletak di sebelah Utara Masjid Agung Baitun Nur Blora.
Sejarah Potjut Meurah Intan:
Seperti diketahui, Pocut Meurah Intan atau disapa ‘Mbah Tjut’ merupakan salah satu pahlawan asal Aceh yang dimakamkan di Tegalsari Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah.
Dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa dia lahir pada tahun 1833 di Bireuen, sebuah wilayah sagi XXII Mukim di bawah kekuasaan Kesultanan Aceh.
Pocut Meurah merupakan nama panggilan khusus bagi perempuan keturunan keluarga Sultan Aceh dan termasuk tokoh kesultanan Aceh yang paling anti terhadap Belanda.
Pocut Meurah Intan memilih bercerai dengan suaminya, Tuanku Abdul Majid yang menyerah kepada Belanda. Dengan menyerah nya suami, maka Pocut Meurah Intan melanjutkan perjuangan dengan mengajak anak-anaknya ikut berjuang melawan penjajah.
Tiga putra buah pernikahan dengan Tuanku Abdul Majid, yaitu Tuanku Muhammad Batee, Tuanku Budiman dan Tuanku Nurdin. Ketiga anaknya dengan gagah berani turut berjuang melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Selain ziarah di makam Potjut Meurah Intan, istri Bupati Blora Arief Rohman ini juga melakukan ziarah di makam R.Ng. Ronggoprawirohamirodjo Patih Blora, Abu Umar pejuang yang gugur 1948 dan Abdoel Rouf yang kebetulan satu kompleks pemakaman. Lilik M

Editor: Raja