JEPARA – Wartajavaindo.com
Namanya Solekan (40), warga RT 01 / RW 03 di Dukuh Kauman, Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara. Ia menderita tumor mata ganas, namun hanya bisa pasrah mengingat untuk beaya hidup saja susah. Solekan tinggal bersama ibunya yang kini sudah renta (72). Sepanjang hari hanya memohon pemerintah desa dan pemerintah daerah mau peduli. Atau mungkin masih ada orang yang iba padanya dan membantu beaya operasinya, Rabu (8/3/2023)
Mbah Kartini tidak tahu bagaimana mencari jalan keluar dan sesekali menahan nafasnya sambil menghayal “masih adakah belas kasihan kepada anaknya” sementara dirinya telah ditinggal suaminya sejak 6 tahun silam.
Menurut mbah Kartini, sejak Solekan sakit tumor mata tidak sekalipun berobat ke Rumah sakit karena kondisi perekonomiannya, walau Solekan ingin sembuh, gumam mbah Kartini.
“Saya ingin sembuh,” kata Solekan lirih dengan nada memelas.
Yang menjadi pertanyaan mengapa keluarga penderita tumor mata tak kecipratan bantuan PKH…??.
Keluarga Kartini mohon agar Dinsospermasdes meminta keterangan pemerintah desa untuk klarifikasi sebab musababnya, kenapa sampai dikeluarkan dari daftar penerima bantuan bahkan info dari keluarganya ia telah dikeluarkan sejak tahun 2021.
“Untuk makan sehari-hari bagi mereka berdua saja menjadi rahasia Allah. Alhamdulillah tiap hari dapat makan”, ujar Nurul Musafa’, kakak Solekan yang aktif di organisasi Banser Desa Bulungan.
Tak lagi bisa berpikir, kini Solekan hanya bisa menunggu uluran tangan untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya. Sebab jika Solehan kesakitan ia sering menggosok-gosok matanya dengan tangannya.
“Semoga pemerintah desa atau pemerintah daerah bersedia hadir di tengah-tengah penderitaan Solekan,” pinta Baidi, salah satu tokoh masyarakat Desa Bulungan.
(John/Raja)