TRADISI KUPATAN DI BLORA SUDAH MEMBUDAYA

0 0
Read Time:1 Minute, 52 Second

BLORA, WARTAJAVAINDO.COM – Jika dalam memaknai budaya kupatan yang biasa berlangsung sepekan setelah Lebaran Idul Fitri, maka sajian khas secara turun temurun kepada tamu yang berdatangan ke tempat famili maupun saudara, adalah kupat dan lepet. Khusus kupat disajikan dengan sayur opor ayam maupun lodeh, dan semur, (Blora, Minggu (16/05/2021).

Sedangkan lepet yang juga dikemas dalam daun kelapa yang masih muda, atau lazim disebut janur bisa dimakan biasa tanpa mengunakan sayur tersebut. Sebab, bahan untuk membuat isinya adalah beras pulut ditambah dengan parutan dan potongan/irisan kecil-kecil kelapa yang membuatnya terasa gurih.

Akan tetapi, untuk kupat yang selongsong ayamannya dibuat dari janur, isiannya bukan beras pulut tapi beras biasa. Sehingga bagi yang tidak harus melakukan dengan membuat anyaman ketupat dari janur, biasa mengantinya dengan lontong yang cukup dikemas daun pisang.

Hanya saja, sekarang ini juga banyak yang memilih tidak perlu harus membuat selongsong lontong dari daun pisang, cukup membungkus atau memasukkannya isian beras ke dalam plastik. Adapun lebih praktis lagi, sekarang kupat, lepet, dan lontong siap saji banyak dijual di Pasar Blora kota.

Untuk harga sebuah lontong ukuran lengan tangan orang desa, papar salah seorang penjualnya Mbok Sawiyah, juga relatif murah karena hanya Rp 4.000. Dengan demikian sampai di rumah jika ingin memakannya terlebih dahulu harus memasak sayur, atau membeli sayur ke tempat warung yang menjualnya.

Sementara itu harga lepet satu ikat, isi lima hanya Rp 12.000, dan kupat satu ikat isi lima cukup Rp 15.000. Untuk makanan kemasan ini juga cukup awet, atau tidak mudah basi karena untuk menjerangnya tentu tidak hanya satu atau jam melainkan berjam-jam dengan tempatur air mendidih cukup tinggi.

Bagi warga yang akan merayakan kupatan, seperti di kawasan kota Blora ini akan berlangsung pekan depan. Tepatnya, sekitar Kamis dan Jumat (20 dan 21) Mei 2021, sehingga penjualan janur dalam beberapa hari ini diharapkan masih laku.

Khusus untuk membeli janur, tahun ini banyak di datangkan dari daerah Rembang seperti dari wilayah Kecamatan sulang dan sekitarnya ”Harga satu ikat janur berisi 50 helai, adalah Rp 25.000, dan bisa saja besok pagi sudah turun tinggal 20000/ikat, karena jika sampai tidak laku alamatnya janur akan layu, untuk harga seikat selongsong ketupat, berisi 10 buah selongsong, seharga Rp 7.000”imbuhnya. (Lilik Y) Editor: Raja.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *